Berdirinya negara Indonesia tidak lepas dari sejarah kerajaan-kerajaanyang ada dan pernah berdiri di tanah Indonesia, ratusan tahun penjajahan bangsa asing, dan pergerakan perjuangan rakyatnya yang menuntun kesatuan. Dalam sejarahnya, agama yang menjadi agama mayoritas selalu berubah-ubah seiring perkembangan agama di negara lain. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan 6.000 pulau ditinggali.
Indonesia Prasejarah
Homo erectus yang menempati Indonesia pada jaman Paleolitik dipercaya telah berhasil mengembangkan alat-alat prasejarah yang artefaknya ditemukan di Sangiran dan Ngandong. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil mamalia yang memiliki 18 luka sayatan dari alat-alat prasejarah tadi. Luka sayat ini menjadi dokumentasi pertama adanya penggunaan alat di Sangiran, dan menjadi bukti sejarah pertama akan penggunaan alat dari cangkang di seluruh dunia. Pada masa Neolitik, alat-alat yang terbuat dari batu seperti kapak batu dan cangkul batu dikembangkan oleh masyarakat Austronesia yang tinggal di kepulauan Indonesia. Pada masa Neolitik ini juga lah struktur-struktur batu besar mulai banyak terlihat.
Homo erectus yang menempati Indonesia pada jaman Paleolitik dipercaya telah berhasil mengembangkan alat-alat prasejarah yang artefaknya ditemukan di Sangiran dan Ngandong. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil mamalia yang memiliki 18 luka sayatan dari alat-alat prasejarah tadi. Luka sayat ini menjadi dokumentasi pertama adanya penggunaan alat di Sangiran, dan menjadi bukti sejarah pertama akan penggunaan alat dari cangkang di seluruh dunia. Pada masa Neolitik, alat-alat yang terbuat dari batu seperti kapak batu dan cangkul batu dikembangkan oleh masyarakat Austronesia yang tinggal di kepulauan Indonesia. Pada masa Neolitik ini juga lah struktur-struktur batu besar mulai banyak terlihat.
Jaman Megalitik adalah masa-masa yang akan menjadi awal sejarah berdirinya negara republik Indonesia karena pada masa ini sudah mulai banyak struktur megalitik yang ditemukan di seluruh penjuru nusantara. Ada juga piramida bertapak yang bernama Punden Berundak yang ditemukan di beberapa titik di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan kepulauan Sunda. Struktur megalitik yang masih terawat dengan baik hingga abad ke-19 dapat ditemukan di Nias, pulai terpencil di Sumatera Utara, Sumba, dan Toraja. Jaman perunggu tiba di Indonesia dengan masuknya kultur Dong Son yang membawa teknik-teknik penggunaan perunggu, pumbuatan ikat, dan pengairan sawah. Pada masa ini, agama yang dianut oleh kebanyakan masyarakat di area nusantara adalah animisme.
Jaman Kerajaan di Indonesia
Pada masa-masa awal munculnya kerajaan di Indonesia, agama yang mereka anut adalah Hindu karena mereka dipengaruhi oleh budaya India. Dari beberapa prasasti yang ditemukan, dipercaya bahwa di Gunung Raksa, Panaitan ditemukan sebuah patung Ganesha dari abad pertama. Ada juga bukti yang ditemukan tentang sebuah kerajaan Sunda di Jawa Barat yang ada pada abad ke-2 yang juga merupakan perkiraan masa dibangunnya Kuil Jiwa di Batujaya.
Pada masa-masa awal munculnya kerajaan di Indonesia, agama yang mereka anut adalah Hindu karena mereka dipengaruhi oleh budaya India. Dari beberapa prasasti yang ditemukan, dipercaya bahwa di Gunung Raksa, Panaitan ditemukan sebuah patung Ganesha dari abad pertama. Ada juga bukti yang ditemukan tentang sebuah kerajaan Sunda di Jawa Barat yang ada pada abad ke-2 yang juga merupakan perkiraan masa dibangunnya Kuil Jiwa di Batujaya.
Masa-masa kerajaan ini merupakan tonggak lain yang menjadi sejarah berdirinya negara Indonesia, karena pada masa ini sudah ada pemikiran dari beberapa raja untuk menyatukan Indonesia. Salah satu kerajaan yang cukup terkenal adalah Tarumanagara yang berjaya sekitar tahun 358 hingga 669 dan berlokasi di Jawa Barat, dekat dengan tempat yang sekarang menjadi kota Jakarta. Raja ke-5 mereka, Purnawarman, menjadi pembuat prasasti paling awal di Jawa, yaitu prasasti Ciaruteun di Bogor yang memiliki telapak kakinya.
Agama Islam menjadi agama lain yang menguasai nusantara saat pedagang muslim memasuki daerah Indonesia sekitar abad ke-13 di Sumatera bagian utara. Tidak seperti penyebaran agama Hindu dan Buddha yang pesat, penyebaran agama Islam amat rumit dan pelan. Penyebarannya hanya melalui jual beli, dan yang pertama menjadi penganut agama baru ini adalah raja-raja dan pedagang. Baru pada akhir abad ke-16 Islam mendominasi area Jawa dan Sumatera, dan bahkan di beberapa bagian nusantara harus membaur dengan kepercayaan yang sudah ada. Hanya di Bali mayoritas penduduknya tetap menganut kepercayaan dari masa kerajaan sebelumnya, yaitu agama Hindu.
Berkembangnya agama Islam juga otomatis mengubah anutan agama kerajaan-kerajaan yang telah dan akan berdiri. Salah satu dari kerajaan tersebut merupakan Kesultanan Mataram. Pada tahun 1584, Senopati Ingalaga menggantikan ayahnya sebagai raja dan kekuatan militer Mataram meningkat tajam. Setelah Ingalaga turun dan digantikan Seda ing Krapyak, perang terus berlanjut, dan pada masa pemerintahan Krapyak juga terjadi kontak pertama dengan VOC. Kerajaan ini runtuh pada masa pemerintahan Amangkurat II di tahun 1677 karena ulah Belanda.
Masa Penjajahan
Bermula dari pendudukan Malaka pada tahun 1512, Portugal akhirnya tiba di Indonesia dan menjadi bangsa Eropa pertama yang menduduki tanah nusantara. Tujuan mereka adalah untuk mendominasi rempah-rempah dan menyebarkan ajaran Katolik. Mereka mulai mendirikan pos jual-beli dan benteng di kepulauan Ternate, Ambon, Solor, dan pulua-pulau lainnya. Puncak kejayaan aktifitas misionaris Portugal adalah pada abad ke-16 akhir, dimana pada saat itu kejayaan Portugal tinggal Solor, Flores, dan Nusa Tenggara menyusul kekalahan mereka di Ternate dan Maluku.
Bermula dari pendudukan Malaka pada tahun 1512, Portugal akhirnya tiba di Indonesia dan menjadi bangsa Eropa pertama yang menduduki tanah nusantara. Tujuan mereka adalah untuk mendominasi rempah-rempah dan menyebarkan ajaran Katolik. Mereka mulai mendirikan pos jual-beli dan benteng di kepulauan Ternate, Ambon, Solor, dan pulua-pulau lainnya. Puncak kejayaan aktifitas misionaris Portugal adalah pada abad ke-16 akhir, dimana pada saat itu kejayaan Portugal tinggal Solor, Flores, dan Nusa Tenggara menyusul kekalahan mereka di Ternate dan Maluku.
Pada tahun 1619, pendudukan Jawa oleh VOC menjadi bagian terkelam dari sejarah berdirinya negara Indonesia. Pendudukan itu bermula dengan pendirian kota Batavia, dimana setelahnya VOC menjadi sangat berperan dalam politik di pulau Jawa dan beberapa kali melakukan perang dengan Kerajaan Mataram dan Banten. VOC mengalami kebangkrutan pada tahun 1800 dan dibubarkan, sehingga Thomas Stamford Raffles ditunjuk untuk mengambil alih pada tahun 1816 setelah sebelumnya nusantara sempat diduduki oleh Inggris. Cultuurstelsel diterapkan pada tahun 1830, membawa Belanda dan Indonesia menuju kemakmuran dan sistem ini dihapuskan pada tahun 1870. Pada tahun 1901, Belanda mulai menerapkan Politik Etis yang mulai sedikit lebih manusiawi.
Pendudukan dan penjajahan Jepang di Indonesia pada tahun 1940 menjadi bagian akhir sejarah berdirinya Indonesia terlebih dengan telah berdirinya beberapa gerakan nasionalis sejak 1908 seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam. Pendudukan Jepang dilatarbelakangi embargo besar-besaran Amerika terhadap pasokan minyak bumi Jepang. Pada tahun 1942, seluruh pasukan Belanda di Indonesia berhasil dikalahkan, dan pada tahun 1943 Soekarno dan Muhammad Hatta diberi penghargaan oleh Kaisar Jepang. Kekalahan Jepang pada Sekutu mendorong barisan pemuda Indonesia untuk menculik Soekarno dan Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus, dan akhirnya menjadi awal berdirinya negara Indonesia ini.
0 komentar:
Posting Komentar